kikoo,, mpuss maniss

kikoo,, mpuss maniss
unyuuu bgt

Selasa, 26 April 2011

BAB 8 BUDAYA (CHAPTER 8 CULTURE)

Summarized by Nur Rizky Rahmatia (Mayor Resources and Enviromental Economics, Faculty of Economics and Management, Bogor Agricultural University (IPB))

Based on Ujang Sumarwan.2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Pemasaran. 

Konsumen adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang hidup bersama dengan orang lain dan berinteraksi dengan sesamanya. Orang-orang sekelilingnya inilah yang disebut sebagai lingkungan sosial konsumen.

Salah satu unsur lingkungan sosial adalah budaya (culture)

Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan dan kebiasaan seseorang dan masyarakat.

Sikap dan perilaku yang dipengaruhi oleh budaya (Engel, Blackwell & Miniard 1995):
  1. Kesadaran diri dan ruang (sense of self and space)
  2. Komunikasi dan bahasa
  3. Pakaian dan penampilan
  4. Makanan dan kebiasaan makan
  5. Waktu dan kesadaran akan waktu
  6. Hubungan keluarga, organisasi dan lembaga pemerintah
  7. Nilai dan norma
  8. Kepercayaan dan sikap
  9. Proses mental dan belajar
  10. Kebiasaan kerja
Berikut merupakan unsur-unsur budaya:
  1. Nilai (Value)—Kepercayaan atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat.
  2. Norma (Norms)—Aturan masyarakat tentang sikap baik dan buruk serta tindakan yang boleh dan tidak boleh.
  3. Kebiasaan (Customs)—Berbagai bentuk perilaku dan tindakan yang diterima secara budaya.
  4. Larangan (Mores)—Berbagai bentuk kebiasaan yang mengandung aspek moral biasanya berupa tindakan yang tidak boleh dilakukan di dalam masyarakat.
  5. Konvensi (Conventions)—Segala sesuatu yang menggambarkan norma dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Mitos—Menggambarkan sebuah cerita atau kepercayaan yang mengandung nilai dan idealisme bagi suatu masyarakat (seringkali sulit dibuktikan kebenarannya).
  7. Simbol—Segala sesuatu (benda, nama, warna, konsep) yang memiliki arti penting lainnya (makna budaya yang diinginkan).
Produk dan jasa memainkan peranan penting dalam mempengaruhi budaya, karena produk mampu membawa pesan makna budaya sehingga budaya juga berkaitan dengan perilaku konsumen. Makna budaya adalah nilai-nilai, norma-norma dan kepercayaan yang dikomunikasikan secara simbolik. Makna budaya akan dipindahkan ke produk dan jasa, dan produk kemudian dipindahkan ke konsumen. Makna simbolik yang melekat dalam produk akan dipindahkan kepada konsumen dalam bentuk pemilikan produk, pertukaran, pemakaian dan pembuangan. Macam-macam budaya populer antara lain, iklan, televisi, musik, radio, pakaian dan aasesoris, permainan (games), film dan komputer. Pemahaman tentang budaya suatu masyarakat dan bangsa akan memberikan inspirasi mengenai produk yang yang dibutuhkan oleh konsumen.

BAB 7 SIKAP KONSUMEN

Summarized by Nur Rizky Rahmatia (Mayor Resources and Enviromental Economics, Faculty of Economics and Management, Bogor Agricultural University (IPB))

Based on Ujang Sumarwan.2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Pemasaran. 

Sikap adalah evaluasi dari seseorang terhadap suatu objek. Menurut Mowen dan Minor pengertian sikap yaitu afeksi atau perasaan untuk atau terhadap sebuah ragsangan. Menurut Ajzen (1988) sikap yaitu respon suka atau tidak suka terhadap objek, orang, institusi, atau kejadian. Menurut Eagly dan Chaiken (1992) sikap yaitu kecendrungan psikologis yang diekspresikan saat mengevaluasi sesuatu dengan derajar kesukaan atau ketidaksukaan.
Beberapa fungsi sikap, fungsi utilitarian yaitu mengekspresikan perasaan untuk memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman yang diterima dari orang/objek lain. Fungsi ego-defensive yaitu melindungi diri dari tantangan eksternal atau perasaan internal sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego. Fungsi pengetahuan yaitu ssikap membantu mengorganisasikan informasi yang banyak yang dipaparkan ke diri konsumen. Fungsi value-expressive yaitu sikap yang dikembangkan konsumen bukan berdasarkan manfaat produk tetapi didasarkan atas kemampuan merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya.
Kepercayaaan yaitu semua pengetahuan dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Objek adalah produk,orang,perusahaan,dan segala sesuatu dimana orang memiliki kepercayaan dan sikap. Manfaat adalah hasil positif yang diberikan atribut untuk konsumen. Atribut adalah karakteristik objek-sifat actual produk.
Tiga jenis kepercayaan yaitu : kepercayaan atribut-objek adalah pengetahuan tentang sebuah objek memiliki atribut khusus. Kepercayaan manfaat-atribut yaitu persepsi tentang seberapa jauh atribut menghasilkan, memberikan, dan manfaat tertentu. Kepercayaan manfaat objek yaitu persepsi konsumen tentang seberapa jauh produk, orang, atau jasa akan memberikan manfaat tersebut.
Kepercayaan-sikap-prilaku terbentuk dengan dua cara yaitu formasi langsung dan hierarki efek. Formasi langsung dimana kepercayaan, sikap,dan prilaku diciptakan tanpa terjadi keadaan lain sebelumnya. Hierarki kepercayaan-sikap dan prilaku terdiri menjadi tiga bagian yaitu hierarki pengambilan keputusan, hierarki experiensial, dan hierarki pengaruh perilaku.
Beberapa teori sikap : Multiattribut model yaitu sikap memiliki multiattribut. Attitude toward behavior model yaitu pengembangan dari sikap terhadap objek. The reasoned action model (TRA) yaitu dikembangkan oleh fishbein dan koleganya untuk memperbaiki kemampuan model sikap terhadap objek dalam memprediksi perilaku konsumen. The planned behavioral model yaitu pengembangan dari TRA dan ditambahkan satu variable baru yaitu kontrol prilaku yang dirasakan dan terakhir yaitu metode Theory of tying.

BAB 6 PENGETAHUAN KONSUMEN

Summarized by Nur Rizky Rahmatia (Mayor Resources and Enviromental Economics, Faculty of Economics and Management, Bogor Agricultural University (IPB))

Based on Ujang Sumarwan.2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Pemasaran. 


Pengetahuan konsumen : semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa dan pengetahuan lainnya yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
Jenis pengetahuan produk :
1.      Ahli psikologi kognitif
·         Pengetahuan deklaratif
·         Pengetahuan prosedur
2.      Mowen dan Minor
·         Pengetahuan obyektif
·         Pengetahuan subyektif
·         Pengetahuan informasi lain
3.      Engel, Blackwell dan Miniard
·         Pengetahuan produk
·         Pengetahuan pembelian
·         Pengetahuan pemakaian
Jenis pengetahuan produk
·         Pengetahuan tentang karakteristik atau produk : warna, model
Atribut :
1.      Fisik : menggambarkan cirri suatu produk
2.      Abstrak : menggambarkan karakteristik produk berdasarkan persepsi konsumen
·         Pengetahuan tentang manfaat produk
·         Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen
Tingkat pengetahuan produk :
·         Kelas produk
·         Bentuk produk
·         Merk produk
·         Model/ fitur
Manfaat produk :
·         Manfaat fungsional : yang dirasakan konsumen secara psikologis
·         Manfaat psikososial : aspek psikologis dan sosial yang dirasakan konsumen
·         Manfaat positif dan negative
Persepsi resiko
Konsekunsi yang tidak diinginkan dan ingin dihindari konsumen
Hal penting dalam persepsi resiko :
·         Ketidakpastian
·         Konsekuensi
·         Manfaat/ outcome yang dirasakan setelah membeli/ mengkonsumsi barang
Kategori persepsi resiko :
·         Resiko fungsi
·         Resiko keuangan
·         Resiko fisik
·         Resiko psikologis
·         Resiko sosial
·         Resiko waktu
·         Resiko hilangnya kesempatan
Pengetahuan pembelian :
Terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko tersebut dan penempatan produk di dalam toko.
Perilaku pembelian :
·         Store contact : tindakan mencari
·         Product contact : mencari lokasi dan mengambil produk
·         Transaction : membayar produk
Peranan teknologi dalam transaksi :
·         Kemajuan teknologi digital
·         Teknologi informasi dan ATM
Pengetahuan pemakaian :
Suatu produk akan memberikan manfaat jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen.

BAB 5 PROSES BELAJAR KONSUMEN

Summarized by Nur Rizky Rahmatia (Mayor Resources and Enviromental Economics, Faculty of Economics and Management, Bogor Agricultural University (IPB))

Based on Ujang Sumarwan.2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Pemasaran. 

Belajar adalah proses yang berkelanjutan
Pengalaman memainkan peranan dalam proses belajar
Terminologi belajar memiliki makna yang luas
Syarat proses belajar:
  • Motivasi (motivation)
Daya dorong dari dalam diri konsumen, yang muncul karena adanya kebutuhan
  • Isyarat (cues)
Stimulus yang mengarahkan motivasi, mempengaruhi cara konsumen bereaksi terhadap suatu motivasi
  • Respon (response)
Reaksi konsumen terhadap isyarat
  • Pendorong atau penguat (reinforcement)
Sesuatu yang meningkatkan kecenderungan seorang konsumen untuk berperilaku pada masa yang akan datang karena adanya isyarat atau stimulus
Jenis-jenis proses belajar
-       Proses belajar kognitif (cognitif approach) yaitu menekankan pada proses mental konsumen dalam mempelajari informasi
-       Proses belajar perilaku (behaviorist approach)  yaitu terjadinya perubahan perilaku akibat pengalaman bukan akibat perubahan fisik
Terdiri dari tiga bagian :
classical conditioning
instrumental conditioning
vicarious learning.
Classical conditioning: suatu teori belajar yang mengutarakan bahwa mahluk hidup baik manusia maupun binatang adalah mahluk pasif yang bisa diajarkan perilaku tertentumelalui oengulangan
Aplikasi classical conditioning
-       Pengulangan yaitu proses penyampaian pesan kepada konsumen berkali-kali
-       Generalisasi stimulus : kemampuan seseorang konsumen untuk bereaksi sama terhadap stimulus yang relatif berbeda.
  • perluasan lini produk
menambahkan produk baru yang terkait atau sejenis kepada produk lama dengan merek yang sudah ternama
  • merek keluarga
memberikan merk yang sama kepada semua lini produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan
  • me-too products
suatu konsep yang membuat kemasan mirip dengan kemasan produk pesaing, yang biasa melakukan ini adalah follower yang berusaha membuat kemiripan dengan produk pemimpin pasar
  • similar name
prinsipnya bahwa pesaing ingin membuat citra produknya sama dengan pemimpin pasar di mata konsumen
  • licencing
praktik pemberian merek dengan menggunakan nama-nama selebriti, nama desainer, nama produsen, nama perusahaan, bahkan tokoh-tokoh film kartun
  • generalisasi situasi pemakaian
membuat citra positif dari merek yang sudah terkenal dengan cara perluasan lini produk dan melakukan generalisasi perluasan pemakaian dari produknya yang sudah trkenal tersebut
-       Diskriminasi stimulus : konsumen diharapkan bisa mengambil kesimpulan berbeda terhadap beberapa stimulus yang mirip satu dengan yang lainnya.
  1. positioning : citra atau image atau persepsi yang dimiliki konsumen terhadap produk tersebut
  2. differentiation: pemasaran atau produsen berusaha mengkomunikasikan berbagai atribut produk yang berbeda atau yang tidak dimiliki oleh produk lain.
Konsep operan conditioning :
  • penguatan :
Positif reinfocer : hal-hal positiv yang dapat diterima konsumen karena mengkonsumsi atau membeli suatu produk
Negatif reinfocer : sesuatu yang tidak menyenangkan yang akan dirasakan konsumen karena ia tidak mengkonsumsi atau membeli suatu produk atau jasa
  • hukuman : contohnya pelanggaran lalu lintas
  • kepunahan : stimulus tidak memberikan kepuasan yang diharapkan. Kekecewaan menyebabkan dihentikannya pembelian
  • shapping : konsumen diarah kan untuk melakukan suatu perilaku sebelum dia bisa melakukan perilaku yang diharapkam konsumen
Bentuk penguatan :
-       Product reinforcement
Produk yang dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen, produk tersebut dengan sendirinya memberikan penguatan kepada konsumen apakah ia akan membeli ulang produk tersebut atau menghentikannya
-       Nonproduct reinforcement
Produsen memberikan contoh produk baru ke konsumen pada saat maupun sebelum peluncuran produk baru tersebut
Observational learning
Proses belajar yang dilakukan konsumen ketika ia mengamati tindakan perilaku orang lain dan konsekuensi dari perilaku tersebut. Konsumen meniru perilaku dari orang lain tersebut, sehingga dikenal sebagai modeling
Tiga penggunaan vicarious learning dalam strategi pemasaran
  • Mengembangkan respon baru
Mempergunakan model untuk memperagakan bagaimana produk tersebut digunakan
  • Mencegah respon yang tidak dikehendaki
Menggunakana tokoh atau model yang baik yang bisa menjadi panutan konsumen dan dapat memberikan kepercayaan
  • Memfasilitasi respon
Model digunakan untuk memperagakan produk sehingga menjadi daya tarik konsumen untuk bisa meniru model tersebut

BAB 4 PENGOLAHAN INFORMASI DAN PERSEPSI KONSUMEN

Summarized by Nur Rizky Rahmatia (Mayor Resources and Enviromental Economics, Faculty of Economics and Management, Bogor Agricultural University (IPB))

Based on Ujang Sumarwan.2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Pemasaran. 


Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen dengan strategi yang tepat sehingga produk mereka dapat diterima.
Selain itu, konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Suatu bisnis tidak dapat berkembang tanpa dukungan konsumen. Seiring dengan perkembangan teknologi produk-produk baru pun muali bermunculan. Oleh karena itu, penyampain informasi atau iklan yang tepat mengenai suatu produk merupakan hal yang wajib dilakukan oleh produsen. Hal tersebut disebabkan oleh peranan informasi yang sangat dibutuhkan agar konsumen mengenal produk yang ditawarkan sehingga timbul suatu persepsi konsumen terhadap produk tersebut.
Persepsi adalah proses dari sesorang dalam memahami lingkungannya yang melibatkan pengorganisasian dan penafsiran sebagai rangsangan dalam pengalaman psikologis. Peranan persepsi adalah mengatur dan menerjemahkan rangsangan yang sudah teratur untuk mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap. Persepsi mengenai suatu iklan timbul ketika terjadi pengolahan informasi pada diri konsumen tersebut. Menurut Sumarwan (2003), pengolahan informasi terjadi pada diri konsumen ketika salah satu konsumen menerima input dalam bentuk stimulus, yang dapat berbentuk produk, nama merek, kemasan, iklan maupun nama produsen. Setiap stimulus akan melalui lima tahap sehingga akan timbul persepsi mengenai suatu produk tersebut. Kelima tahap tersebut meliputi: pemaparan, perhatian, pemahaman, penerimaan, dan retensi. Oleh karena itu, produsen perlu memperhatikan karakteriktik dan keinginan konsumen ketika membuat iklan, Dengan demikian konsumen mampu menerima stimulus dari iklan tersebut, sehingga mampu menimbulkan persepsi yang baik mengenai produk yang ditawarkan.
    Terdapat lima tahapan dalam pengolahan informasi dan pembentukkan persepsi konsumen, antara lain yaitu:
1.    Pemaparan (exposure): pemaparan stimulus, yang menyebabkan konsumen menyadari stimulus tersebut melalui panca inderanya.
Pemaparan adalah kegiatan yang dilakukan oleh para pemasar untuk menyampaikan stimulus kepada konsumen. Beberapa konsep penting pada tahap pemaparan adalah  sensasi, ambang absolut, dan ambang berbeda. Sensasi adalah respon langsung dan cepat dari panca indera terhadap stimulus yang datang. Ambang absolut adalah jumlah minimum intensitas yang diperlukan oleh seorang konsumen agar ia merasakan sensasi. Ambang berbeda adalah batas perbedaan terkecil yang dapat dirasakan antara dua stimulus yang mirip (Sumarwan 2003).
2.    Perhatian (attention): kapasitas pengolahan yang dialokasikan konsumen terhadap stimulus yang masuk.
Tidak semua stimulus yang dipaparkan dan diterima konsumen akan memperoleh perhatian dan berlanjut dengan pengolahan stimulus tersebut. Perhatian akan dipengaruhi oleh faktor pribadi faktor stimulus. Faktor pribadi merupakan karakteristik konsumen yang muncul dari dalam diri konsumen, berupa motivasi dan kebutuhan. Sedangkan faktor stimulus bisa dimanipulasi oleh pemasar dan pengiklan (Sumarwan 2003). Terdapat faktor-faktor stimulus yang dapat mempengaruhi perhatian konsumen, yaitu:
a.    Ukuran
Semakin besar ukuran stimulus, maka semakin menarik perhatian.
b.    Warna
Warna-warni dari suatu stimulus akan menarik perhatian lebih besar dibandingkan dengan stimulus hitam putih.
c.    Intensitas
Stimulus yang lebih besar seringkali menimbulkan perhatian yang lebih besar.
d.    Kontras
Stimulus yang ditampilkan sangat kontras dengan latar belakangnya seringkali menarik perhatian yang lebih baik.
e.    Posisi
Stimulus yang lebih baik akan lebih diperhtikan oleh konsumen karena letaknya yang strategis di suatu lokasi.
f.    Petunjuk
Mata konsumen seringkali tertuju kepada stimulus yang dirahkan oleh suatu petunjuk.
g.    Gerakan
Stimulus yang bergerak akan menarik perhatian konsumen dibandingkan yang diam.
h.    Kebauran
Stimulus yang tidak diharapkan adalah stimulus yang menyimpang dari adaptasi seseorang.
i.    Isolasi
Isolasi yaitu suatu teknik meletakkan suatu stimulus pada suatu ruang dimana ruang yang dipakai oleh stimulus ini hanya sedikit sekali, sedangkan sisi ruangan yang besar tidak terpakai.
j.    Stimulus yang disengaja
Suara yang membuat kita bereaksi secara cepat.
k.    Pemberian pesan yang menarik
Lebih cendrung menggunakan selebriti dan tokoh terkenal  sebagai bintang iklannya.
l.    Perubahan gambar yang cepat
Menimbulkan aktivitas otak secara tidak sengaja dan akan menarik perhatian konsumen.
3.    Pemahaman (comprehension): interpretasi terhadap makna stimulus.
Pemahaman adalah usaha konsumen untuk mengartikan atau mengiterpretasikan stimulus. Konsumen akan melakukan perceptual organization atau stimulus organization (Sumarwan 2003). Ada tiga prinsip perceptual organization:
-    Gambar dan latar belakang (Figure and Ground)
Konsumen cenderung memisahkan mana objek yang harus diperhatikan dan mana latar belakangnya.
-    Pengelompokan (Grouping)
Orang akan lebih mudah mengingat informasi dalam bentuk kelompok atau berkaitan dengan sesuatu hal dibandingkan informasi tersebut terpisah-pisah. Tiga prinsip pengelompokkan adalah kedekatan (proximity), kesamaan (similarity), dan kesinambungan (continuity).
-    Closure
Konsumen akan berusaha memahami suatu objek dalam arti utuh walaupun ada bagian dari objek tersebut yang hilang atau tidak lengkap.
4.    Penerimaan (acceptance): dampak persuasi stimulus kepada konsumen.
Setelah konsumen melihat stimulus, memperhatikan, dan memahami stimulus maka sampailah kepada suatu kesimpulan mengenai stimulus atau objek tersebut. Inilah yang disebut sebagai persepsi konsumen terhadap objek atau image produk. Persepsi konsumen merupakan output dari penerimaan konsumen terhadap stimulus (Sumarwan 2003).
5.    Retensi (retention): pengalihan makna stimulus dan persuasi ke ingatan jangka panjang.
Retensi yaitu proses memindahkan informasi ke memori jangka panjang. Informasi yang disimpan adalah interpretasi konsumen terhadap stimulus yang diterimanya. Ada tiga macam memori konsumen yaitu memori sensori (tempat penyimpanan informasi sementara), memori jangka pendek (tempat penyimpanan informasi untuk waktu dan kapasitas yang terbatas), serta memori jangka panjang (tempat penyimpanan informasi dalam jangka waktu yang lama dan kapasitas yang tidak terbatas).
Proses penyimpanan informasi melibatkan dua kegiatan penting yang dilakukan konsumen yaitu rehearsal (kegiatan mengingat-ingat informasi yang diterima dengan menghubungkan informasi yang lain yang sudah ada sebelumnya) dan  encoding (proses menyeleksi sebuah kata atau gambar untuk menyatakan suatu persepsi terhadap objek). Setelah konsumen menyimpan informasi, maka suatu saat ia akan memanggil kembali informasi tersebut sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan. Proses ini disebut retrieval (Sumarwan 2003). Setiap produsen memiliki cara yang berbeda untuk menyampaikan informasi mengenai produknya kepada konsumen. Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan periklanan.
Iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut (Anonim 2010). Tujuan periklanan adalah membujuk konsumen untuk melakukan sesuatu, biasanya membeli suatu produk. Pemahaman terhadap konsumen diperlukan agar dapat merancang iklan yang menjadi daya tarik bagi konsumen. Saat ini sarana periklanan semakin beragam mulai dari media elektronik, billboard, media cetak, sampai menggunakan cara mulut ke mulut. Setiap sarana iklan yang digunakan akan menimbulkan persepsi yang berbeda-beda pada setiap konsumen sehingga diperlukan kreatifitas dalam merancang suatu iklan. Salah satu contoh media iklan adalah televisi dan radio.
        Media televisi merupakan kombinasi dari pernyataan pesan yang didengar sekaligus dilihat sehingga terasa lebih hidup, realistis, dan merangsang indera (Sosiawan 2009). Beberapa kelebihan media televisi jika digunakan sebagai media penyampai pesan iklan dikatakan M. Wayne Delozier antara lain:
1.    Komunikator bisa menjangkau penonton yang luas dengan satu pesan iklan.
2.    Adanya efisiensi biaya karena jutaan orang menonton televisi secara teratur. Televisi juga mampu menjangkau khalayak yang tidak terjangkau media cetak.
3.    Televisi memanfaatkan penglihatan, suara, gerak, dan warna untuk menampilkan pesan iklan.
4.    Televisi memiliki pengaruh yang kuat untuk mempengaruhi khalayak karena khalayak lebih mempercayai televisi sebagai media rujukan.
5.    Televisi dapat mencapai target pasar.
Adapun radio merupakan media yang memiliki jangkauan selektif terhadap segmen pasar tertentu. Radio merupakan media audituf dan atraktif yang  berarti mengandalkan pendengaran untuk menyapa pendengar (Anonim 2010). Iklan di radio memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.    Theater of the mind, artinya iklan yang didengar harus mampu menghasilkan pesan yang "bermain-main” di benak pendengar. Iklan harus mampu menyebabkan pendengar berimajinasi mengenai pesan iklan yang disampaikan.
2.    Pribadi, artinya media yang paling intim dengan khalayak sasaran. Iklan di radio seperti tidak berjarak
3.    Radio kurang menjadi perhatian penuh pendengarnya.
4.    Iklan ditayangkan hanya sekelebat, sekali dengar.

BAB 1 PENDAHULUAN (CHAPTER 1 INTRODUCTION)

Summarized by Nur Rizky Rahmatia (Mayor Resources and Enviromental Economics, Faculty of Economics and Management, Bogor Agricultural University (IPB))

Based on Ujang Sumarwan.2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Pemasaran. 

Istilah konsumen diartikan menjadi dua jenis konsumen yaitu:
a. Konsumen individu -> membeli barang untuk digunakan sendiri
b. Konsumen organisasi ->membeli produk peralatan dan jasa untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasi. Organisasi bisnis, yayasan lembaga sosial, kantor pemerintah dan lembaga lainnya (sekolah, PT, RS)
 
Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologisyang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Studi perilaku konsumen adalah suatun studi mengenai bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumberdaya yang tersedia (waktu, uang, usaha, dan energi).
            
Alasan perilaku konsumen harus dipelajari :
1.   Kepentingan untuk pemasaran
2.   Kepentingan untuk pendidikan dan perlindungan konsumen
3.   Perumusan kebijakan masyarakat dan undang-undang perlindungan konsumen
 
Faktor utama dalam proses keputusan konsumen, antara lain:
1.   Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen dan lembaga lainnya
2.   Faktor perbedaan individu konsumen
3.   Faktor lingkungan konsumen

Tahapan dalam proses keputusan konsumen : pengenalan kebutuhan à pencarian informasi à evaluasi alternatif à pembelian à kepuasan konsumen.